SEMINAR NASIONAL FEBI IAIN PONTIANAK: INDONESIA SHARIA ECONOMIC AND FINANCE OUTLOOK 2020-2024

SEMINAR NASIONAL FEBI IAIN PONTIANAK: INDONESIA SHARIA ECONOMIC AND FINANCE OUTLOOK 2020-2024

PONTIANAK – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Indonesia Sharia Economic and Finance Outlook 2020-2024” yang diadakan di Gedung Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada Kamis, 26/12/2019.
Kegiatan seminar nasional ini diikuti oleh kurang lebih 300 orang yang terdiri dari stakeholder, para dosen, tamu undangan, dan mahasiswa FEBI dari Program Studi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah, dan Manajemen Bisnis Syariah.

Seminar Nasional ini menghadirkan empat pembicara yang berkompeten dibidangnya, antara lain: Ardhy Anto selaku perwakilan dari Bursa Efek Indonesia – IDX, Moch. Riezky F. Purnomo selaku Kepala OJK Provinsi Kalimantan Barat, Miftahul Huda selaku Analis Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, serta Sutan Emir Hidayat, Ph.D selaku Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah RI.

Dalam pidato sambutan yang disampaikan oleh Dr. H. Fachrurazi, S.Ag., MM selaku Dekan FEBI IAIN Pontianak mengungkapkan harapannya bahwa FEBI akan selalu berusaha untuk menjalankan amanah literasi selaku lembaga pendidikan syariah di Kalimantan Barat dengan mengadakan kegiatan – kegiatan edukasi tentang ekonomi dan keuangan syariah.
“Semoga FEBI dapat senantiasa istiqomah bermuamalah syar’iah dalam kehidupan sehari-hari agar selalu amanah dalam menjalankan tugasnya selaku lembaga pendidikan yang berbasis syariah”, ungkapnya.

Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA dalam pidatonya yang sekaligus membuka acara Seminar Nasional ini menyatakan dukungannya kepada FEBI yang telah memberikan wadah kepada para mahasiswa untuk menambah wawasan dan menyalurkan ide, karya, dan kreasinya sebagai bekal dimasa depan.

“Melalui kegiatan seperti ini, saya yakin salah satu misi IAIN Pontianak dapat terwujud, yaitu membentuk akademisi yang ilmiah dan objektif, berakhlak mulia dan bermanfaat bagi bangsa dan negara, serta seimbang antara kehidupan duniawi dan ukhrawi”, kata beliau.
Menurut Ardhy selaku perwakilan dari Bursa Efek Indonesia – IDX, Bursa Efek Indonesia – IDX dapat menjadi salah satu instrument keuangan untuk berinvestasi, terbukti pada Oktober 2019 jumlah investor pasar modal syariah di Kalimantan Barat menempati peringkat ke tujuh terbesar di Indonesia.

“Saat ini tercatat 311 perusahaan syariah yang bergabung di Bursa Efek Indonesia dan jumlah investor pasar modal syariah di Kalimantan Barat menempati peringkat ke tujuh se – Indonesia. Kami punya misi ditahun 2020 (jumlah investor) Kalimantan Barat bisa menempati peringkat ke empat”, ujarnya.

Sementara itu, Moch. Riezky F. Purnomo selaku Kepala OJK Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan pandangannya tentang perkembangan investasi di tahun 2020 yang cenderung mengarah pada investasi saham, emas, dan property. Oleh sebab itu, beliau mengajak para mahasiswa untuk mulai mengatur keuangannya dengan berinvestasi sejak dini.

“Investasi dalam bentuk uang memiliki resiko inflasi yang sangat tinggi, sehingga saya sangat menyarankan untuk berinvestasi di pasar modal, emas, ataupun property”, katanya.
Selain itu, Miftahul Huda selaku perwakilan dari Bank Indonesia menyampaikan harapannya bahwa masyarakat Indonesia harus memiliki jiwa wirausaha, karena Indonesia merupakan Negara muslim terbesar di dunia, sehingga banyak potensi – potensi bisnis halal yang belum dikembangkan dan bisa menjadi peluang usaha.

“Penduduk Indonesia merupakan konsumen nomor satu di dunia yang mengkonsumsi produk halal, tetapi tidak sebagai player (produsen) produk halal tersebut, sehingga masih banyak peluang bisnis halal yang bisa digali,” ujarnya.

Dr. Sutan Emir Hidayat, Ph.D selaku Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah RI menyampaikan dua masterplan ekonomi syariah di Indonesia, yaitu pertama Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) , dan kedua Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI).
“Dengan dua masterplan ekonomi syariah yang dirumuskan ini, kami optimis untuk mewujudkan visi KNKS yaitu Indonesia menjadi Negara yang makmur, mandiri, madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia”, katanya.

Melalui kegiatan ini mahasiswa dibuka wawasannya tentang perkembangan dan tantangan yang akan mereka temui dalam menghadapi era globalisasi yang juga akan berdampak pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Barat khususnya. (monica)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *