Kubu Raya – Sebagai wujud tanggung jawab melaksanakan tugas tri dharma perguruan tinggi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak kembali lakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan PKM tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda Salam Sapa X Pengabdian Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah pada Sabtu (16/9/2023), bertempat di aula Desa Kalimas, Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Salah satu format kegiatan Salam Sapa X Pengabdian Mahasiswa itu di antaranya berupa seminar kewirausahaan bertajuk “Pengoptimalan Potensi Lokal Berbasis Industri Halal” yang berkolaborasi dengan dosen FEBI. Pelaksanaan kegiatan seminar tersebut sekaligus menjadi wujud nyata komitmen FEBI, khususnya para dosen, dalam rangka mendukung kemajuan perekonomian lokal.
Pada kesempatan itu, Anggatia Ariza, selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, dalam sambutannya menekankan perlunya peran institusi pendidikan tinggi agar turut serta mendukung optimalisasi potensi ekonomi lokal berbasis industri halal. Menurutnya, masyarakat kampus juga memiliki tugas sebagai agen perubahan yang dapat berkontribusi membangun komunitas masyarakat yang lebih sejahtera.
“Saya harap kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan industri halal yang berkelanjutan,” ujarnya. Hal itu ia sampaikan di hadapan peserta kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa, tamu undangan, juga warga setempat.
Adapun kegiatan seminar kewirausahaan tersebut di bagi ke dalam beberapa sesi, antara lain: FGD Menggali Potensi Ekonomi Lokal, Pentingnya Industri Halal bagi UMKM, serta Sosialisasi Pentingnya Sertifikasi Halal bagi UMKM.
Dalam hal ini, Syamratun Nurjannah, narasumber, menjelaskan setiap wilayah di Indonesia dianugerahi dengan sumber daya alam berlimpah serta memiliki potensi ekonomi yang besar, tidak terkecuali Desa Kalimas, Sungai Kakap. Produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan misalnya, dapat menjadi komoditas andalah yang bernilai ekonomi bagi masyarakat Desa Kalimas. Pernyataan ini juga diaminkan oleh peserta seminar bahwa Desa Kalimas memiliki hasil tani yang cukup baik seperti kelapa, pisang, langsat, jeruk sambal, dan lain sebagainya.
Meski demikian, Syamratun juga menambahkan bahwa dalam rangka mengambil manfaat dari potensi-potensi alam tersebut, ada aspek lain yang juga harus diperhatikan, halal dan tayib (baik). Ini menjadi penting mengingat mayoritas penduduk di wilayah kita beragama Islam. Selain itu, perpaduan antara pemanfaatan atas sumber daya alam dan pemenuhan terhadap prinsip kehalalan dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar.
Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Nia Zulinda ketika memaparkan perihal pentingnya industri halal bagi UMKM. Menurutnya, industri halal memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan serta keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Keberadaan industri halal memberikan dampak positif pada UMKM, misalnya dapat memberi nilai tambah pada produk, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk UMKM, serta membuka peluang pasar UMKM yang lebih luas.
“Industri halal ini memberikan akses UMKM ke pasar yang besar. Selain itu, adanya sertifikasi halal dapat menambah kepercayaan konsumen, yang berdampak pada meningkatnya penjualan produk dan layanan UMKM,” terang Nia Zulinda.
Adapun pelaksanaan seminar kewirausahaan tersebut berjalan kondusif hingga akhir acara serta mendapat antusias dari seluruh peserta. Untuk menyemarakkan suasana, dilakukan juga sesi interaktif yang dipandu oleh Suci Atikha. (mb)
Editor: Muhammad Holil