PONTIANAK– Pertemuan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Se-Indonesia (AFEBIS) untuk pertama kalinya digelar. Kali ini dilaksanakan oleh Univesitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang.
Kegiatan itu dilaksanakan di hotel Swarna Dwipa dengan mengangkat tema “Islamic Economics For High Civilization” sejak 1 hingga 3 April. Hadir seluruh ketua prodi, wakil dekan dan dekan FEBI se Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Kegiatan itu diketahui diselenggarakan sebagai ajang silaturahmi bagi akademisi ekonomi dan bisnis islam serta sebagai upaya untuk memberi pemahaman tentang perkembangan ekonomi Islam dalam era dirupsi 4.0.
Seminar ini diresmikan langsung oleh perwakilan Gubernur Sumatera Selatan (SumSel), Prof. Dr. Edwar Juliartha yang dilanjutkan dengan peresmian mini Bank dan Baitul Mal Tamwil (BMT) FEBI UIN Raden Fatah. Pembicara dalam seminar ini merupakan guru besar dari empat negara, yakni Prof. Dr. Hasanuddeen B. Abdul Aziz dari Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Saimkayadibi, Ph.D dari Belgia, Assoc. Prof. Dr. Adnan Muhammad Yusuf Robabah dari Jordan dan Hazrat Syaikh Shamikh Shaw Sahadat dari USA.
Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. H Fachrurrazi, S.Ag, MM mengatakan, pertemuan itu menghasilkan usulan terbentuknya pengurus Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Se-Indonesia, terdiri dari forum dekan, forum wakil dekan 1, wakil dekan 2, dan wakil dekan 3, serta terbentuknya konsorsium seluruh ketua prodi.
Pada pertemuan ini FEBI IAIN Pontianak, lanjut dia berhasil menjalin kerjasama antar FEBI, seperti pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, jurnal dan kerjasama dalam pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa. “Dalam waktu dekat kami akan bekerjasama dengan FEBI IAIN Tulungagung mengenai program peningkatan kualitas mutu dosen dan mahasiswa,” kata Fachrurrazi, ditemui usai tiba di Pontianak, pada Kamis (4.4) kemarin.
Fachrurrazi menyatakan, target dari pertemuan itu adalah terbentuknya kerjasama antar FEBI Se-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di FEBI. Kerjasama itu tentunya tidak hanya dalam bidang akademik (kurikulum, standar kompetensi, dan akreditasi), namun juga untuk penelitian ilmiah baik nasional maupun internasional. (mnc)
