
PONTIANAK – 174 lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institute Agama Negeri Islam (FEBI IAIN) Pontianak diwisuda. Kamis (28/3).
Mahasiswa yang telah diwisuda itu resmi menyandang gelar Sarjana Ekonomi.
Dekan FEBI Dr. H. Fachrurazi, M.M mengatakan, 174 mahasiswa yang diwisuda itu berasal dari prodi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah. Dimana satu wisudawan,Hanafi berhasil meraih predikat lulusan terbaik dan IPK tertinggi yakni 3,86.
Fachrurazi berharap, lulusan atau alumni-alumni FEBI yang telah menyandang status sarjana ekonomi, dapat menjadi aset umat, berkah bagi keluarga dan tentunya memiliki nilai tambah dalam kegiatan ekonomi dan bisnis syariah.
“Saya tidak hanya bangga kepada mereka yang bekeja berdasi di kantor, tapi saya bangga dan merasa terhormat kepada alumni yang berdagang dan berniaga di di pelosok negeri sesuai dengan tuntutan Rasul dan perintah Allah SWT,” Kata Fachrurrazi, ditemui usai kegiatan Wisuda berlangsung.
Fachrurrazi menyatakan, kedepan, alumni FEBI akan memiliki standar kelulusan dengan sertifikat kompetensi sebagai surat keterangan pendamping ijazah. Serifikat itu sangat penting bagi duania kerja dan bernilai aktivatif keilmuan dan integritas.
“Kedepan saya berharap alumni-alumni FEBI setidaknya hafal juz ke 30,” ucapnya.
Fachrurrazi pun berharap alumni-alumni FEBI kedepan memiliki sifat, FAST SPEAD yakni memiliki jiwa fathanah, amanah, siddiq, tabligh, bekerja secara cepat, tepat dan akurat.
“Saya berharap panca jiwa yang dimiliki FEBI, yakni religius, personality yang baik, integritas, visioner, dapat membawa mahasiwa dan alumni yang profesional,” harapnya.
Fachrurrazi menyatakan, kedepan alumni FEBI diharapkan tidak hanya siap kerja , namun mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kedepan kami akan mencanangkan pelayanan akademik bersinergi dengan industri keuangan. Pelayanan administrasi dan akademik akan dilayani dengan teknologi dan digital menyesuaikan era revolusi industri 4.0,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Fachrurrazi, peningkatan kompetensi dosen dan mengarahkan nilai-nilai keilmuan lebih kepada praktek keahlian sehingga alumni FEBI tidak hanya mndapatkan angka dalam mata kuliah namun bernilai dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Alumni FEBI harus bernilai luar biasa. Tetapi semua tidak ada artinya jika tidak bermanfaat bagi masyarakat,” tukasnya.
Fachrurrazi berharap masyarakat di dunia kerja dapat membuka diri atau memberi tempat bagi alumni FEBI, karena mereka memiliki kompetensi yang dapat dihandalkan untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara ini.
Sementra itu tiga lulusan terbaik dan tercepat di FEBI IAIN Pontianak yakni Dea Anggraini Irwan dengan nilai IPK 3,89 meraih predikat nilai tertinggi, Ulpa meraih IPK 3,76 dengan predikat terbaik dan Ummi Kultsum dengan IPK 3,59 berhasil meraih predikat tercepat. (adg)