Pontianak, 25 September 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak kembali menghadirkan kuliah umum istimewa dengan menghadirkan Dr. Luqman Tamani, Head of BSI Institute, sebagai narasumber. Acara ini mengangkat tema “Produk-Produk Terkini Keuangan Syariah: Perspektif Multidisiplin” dan diikuti oleh sivitas akademika FEBI dengan penuh antusias.
Kuliah umum ini dipandu oleh Dr. Rasiam, S.E.I., M.A, selaku Wakil Dekan I FEBI IAIN Pontianak. Dalam sambutannya, ia membuka kegiatan dengan semangat serta menekankan pentingnya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus memiliki kesadaran lebih tinggi tentang investasi syariah. Dengan pemahaman yang baik, kita tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga bagian dari penggerak ekonomi syariah,” pesannya.
Memulai pemaparan, Dr. Luqman Tamani menekankan bahwa ekonomi tidak hanya berbicara angka, tetapi juga erat kaitannya dengan aspek sosial dan demografi. Ia mengulas faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) serta bagaimana perbedaan pendapatan dan konsumsi masyarakat menjadi penentu arah pertumbuhan ekonomi.


Menariknya, beliau membandingkan cara pandang masyarakat lintas generasi terhadap tabungan dan investasi. Dari era baby boomer yang cenderung konservatif, generasi X dan milenial yang mulai terbuka pada instrumen keuangan modern, hingga generasi Z yang sangat adaptif dengan teknologi digital dan cenderung lebih berani berinvestasi.
“Perbedaan pola pikir antar generasi ini menjadi kunci untuk memahami kebutuhan produk keuangan syariah ke depan,” jelasnya.
Lebih jauh, Dr. Luqman menyoroti potensi besar Kalimantan Barat. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, masyarakat di wilayah ini memiliki tingkat pendapatan relatif tinggi dibandingkan daerah lain di Kalimantan. Kondisi ini, menurutnya, membuka ruang luas bagi perbankan syariah, khususnya Bank Syariah Indonesia (BSI), untuk hadir sebagai mitra strategis masyarakat dalam mengelola keuangan dan memberikan kontribusi nyata pada pembangunan daerah.
Selain menyampaikan pemaparan materi, Dr. Luqman juga membuka ruang diskusi interaktif dengan mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan kritis seputar tren investasi syariah, prospek produk perbankan, hingga tantangan digitalisasi keuangan syariah mendapat tanggapan hangat dan mendalam darinya.
Kuliah umum ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga mendorong semangat untuk terus mengembangkan literasi keuangan syariah di berbagai sektor. Diharapkan, acara ini mampu memperkuat peran FEBI IAIN Pontianak sebagai pusat pengembangan kajian keuangan syariah sekaligus menjembatani kolaborasi dengan industri keuangan syariah nasional.
Penulis : Enjeli Nurul Kamariah
Editor : Muhamamd Holil