Kuliah Perdana FEBI Bersama Narasumber Internasional: Menjawab Inflasi dan Krisis Dunia dengan Ekonomi Syariah

Spread the love

Pontianak, 15 September 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengawali semester ganjil tahun akademik 2025/2026 dengan menyelenggarakan Inaugural Lecture dan International Study Forum bertajuk “The Causes of Inflation and the Collapse of Currency, and So On”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional Muhammad Fathullah bin Muhammad ‘Askar dari Department of Business Administration, Cairo University, Mesir.

Acara yang berlangsung di Aula IAIN Pontianak ini diikuti oleh jajaran Dekanat FEBI, dosen, tenaga kependidikan, serta seluruh mahasiswa FEBI.

Dalam sambutannya, Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, M.A, menyampaikan bahwa kuliah perdana dan forum internasional ini merupakan momentum penting untuk memperluas wawasan civitas akademika. “Kehadiran narasumber dari Cairo University diharapkan memberi inspirasi baru bagi mahasiswa dan dosen dalam mengkaji serta mengembangkan ekonomi syariah yang lebih aplikatif di tengah dinamika global,” ungkapnya.

Dekan menegaskan bahwa ekonomi Islam tidak hanya diposisikan sebagai wacana akademis, melainkan harus menjadi gerakan nyata yang mampu menjawab persoalan krisis ekonomi, sosial, maupun moral. “FEBI IAIN Pontianak berkomitmen untuk terus melahirkan lulusan yang berintegritas, kritis, dan solutif, agar mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, dalam forum tersebut, Muhammad Fathullah menegaskan bahwa ekonomi Islam bukan sekadar alternatif, tetapi merupakan solusi nyata yang ditawarkan Islam untuk menjawab tantangan global. Menurutnya, sistem ekonomi konvensional cenderung menitikberatkan pada keuntungan individual meskipun berpotensi merugikan masyarakat luas. Sebaliknya, ekonomi Islam menolak praktik riba dan mengedepankan prinsip keadilan serta kemaslahatan umat. “Ekonomi Islam hadir bukan hanya untuk umat Islam, tapi menjadi rahmat bagi seluruh manusia,” ujarnya dalam bahasa arab.

Dalam paparannya, ia menyoroti sejarah peradaban Islam yang telah membuktikan efektivitas sistem zakat, wakaf, dan lembaga Baitul Mal dalam menciptakan keadilan sosial. Bahkan pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tercatat tidak ada lagi penerima zakat karena tingginya kesejahteraan masyarakat.

Lebih jauh, Askar menekankan bahwa stabilitas lembaga keuangan syariah, khususnya bank syariah, pada krisis global 2008 menjadi bukti nyata relevansi sistem ekonomi Islam di era modern. “الاقتصاد الإسلامي هو الحل الإلهي القادر على إنقاذ العالم من الأزمات والظلم (Ekonomi Islam adalah solusi ilahi yang mampu menyelamatkan dunia dari krisis dan ketidakadilan),” tambahnya.

Melalui kuliah perdana ini, FEBI IAIN Pontianak berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai ekonomi Islam sebagai fondasi menghadapi tantangan global sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Penyunting: Enjeli Nurul Kamariah
Editor : Muhamamd Holil