Pontianak, (febi.iainptk.ac.id) 16/12/2024 – Dalam rangkaian Festival FEBI 2024, seminar bertajuk “Mengoptimalkan Digitalisasi untuk Mendorong Kewirausahaan yang Inovatif” berhasil menarik perhatian ratusan peserta. Seminar ini menghadirkan dua pembicara ternama: Pak Sukiryanto, seorang wakil wali kota kubu raya, dan Muhammad Fahmi, praktisi kewirausahaan digital.
Pak Sukiryanto membuka sesi dengan paparan mengenai pentingnya inovasi di era digital. “Teknologi adalah kunci untuk menciptakan solusi yang berdampak. Tanpa berinovasi, kita akan tertinggal,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Fahmi menekankan pentingnya membangun branding yang kuat. “Kesuksesan bisnis digital bukan hanya soal produk, tetapi bagaimana kita menciptakan nilai tambah yang diakui pasar,” ungkapnya.
Sesi ini diisi dengan diskusi interaktif yang penuh inspirasi. Salah satu peserta, Mira, mahasiswa FEBI, mengungkapkan rasa antusiasnya. “Saya merasa lebih percaya diri untuk memulai bisnis setelah mendengar pengalaman dari para pembicara,” katanya.
Ketua Panitia, Hana Shifa, berharap seminar ini dapat memotivasi peserta untuk lebih berani berkreasi di dunia digital. “Semoga wawasan dari seminar ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya.
Acara seminar ditutup dengan pemberian sertifikat kepada pembicara dan sesi foto bersama.
Keceriaan Lomba Mewarnai: Anak-Anak Tunjukkan Imajinasi Tanpa Batas
Festival FEBI 2024 semakin semarak dengan diadakannya lomba mewarnai untuk anak-anak TK dan SD. Perlombaan ini berlangsung pada Senin pagi di lapangan utama FEBI dan diikuti oleh lebih dari 90 anak.
Ketua Umum, Rohman, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan kreativitas anak-anak sejak dini. “Kami ingin anak-anak belajar mengekspresikan diri mereka melalui warna dan seni,” katanya.
Hana Shifa, Ketua Panitia, menambahkan bahwa lomba ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat. “Melalui lomba ini, kami berharap anak-anak dan orang tua merasa terlibat dalam Festival FEBI,” ujarnya.
Salah satu peserta, Alya (7), menunjukkan kegembiraannya setelah berhasil menyelesaikan karyanya. “Saya suka warna-warna cerah. Semoga saya menang,” katanya dengan antusias.
Para pemenang diumumkan setelah sesi penjurian ketat, dengan tiga anak terbaik mendapatkan trofi dan hadiah alat tulis. “Kami bangga dengan antusiasme dan kreativitas anak-anak. Ini adalah bentuk apresiasi kami kepada generasi muda,” kata Rohman.
Acara ditutup dengan foto bersama para peserta dan panitia.
Penulis : Infokom Dema Febi
Editor: Erika SM