Kolaborasi Dosen dan Pegawai FEBI IAIN Pontianak Bimbing Peserta Pelatihan Pembawa Acara

Kolaborasi Dosen dan Pegawai FEBI IAIN Pontianak Bimbing Peserta Pelatihan Pembawa Acara

Pontianak, (febi.iainptk.ac.id) – Pada hari Selasa, 1 Oktober 2024, Aula A. Rani IAIN Pontianak menjadi saksi keberhasilan pelaksanaan kegiatan Upgrading Kompetensi Melalui Pelatihan Pembawa Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Kepegawaian dan Penyesuaian Peraturan (OKPP) IAIN Pontianak. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri handal, yakni Dr. Fauziah, MM, seorang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan Ulya, S.Ag, Arsiparis Ahli Muda pada Bagian Tata Usaha FEBI IAIN Pontianak.

Acara yang berlangsung dengan meriah ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga praktisi. Suasana semakin semarak dengan antusiasme peserta yang memperoleh nomor undian untuk mengambil teks susunan acara yang nantinya akan digunakan sebagai bahan praktik.

Dalam sesi pemaparan, Dr. Fauziah berbagi pengalaman menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai acara, mulai dari pernikahan hingga kegiatan pemerintahan. Ia menjelaskan dengan rinci perbedaan antara MC, Protokoler, dan Pembawa Acara. “Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 2010 sudah lengkap dijelaskan dengan contoh-contohnya, jika Bapak-Ibu dan adik-adik mahasiswa ingin belajar lebih dalam lagi,” ujar Fauziah.

Fauziah menekankan bahwa seorang MC harus mampu menjaga suasana acara tetap meriah atau khidmat serta memiliki kemampuan improvisasi. Tugas utamanya adalah memandu acara nonformal sesuai susunan yang telah ditetapkan panitia. Sementara itu, protokol bertanggung jawab atas tata tertib acara formal, termasuk mengatur tata tempat dan tata penghormatan. Berbeda dengan MC, pembawa acara di acara formal hanya bertugas membacakan naskah tanpa perlu improvisasi.

Sesi pelatihan yang disampaikan secara interaktif, dengan kombinasi teori dan praktik, membuat peserta terus antusias. Fauziah berhasil memberikan pemahaman mendalam mengenai peran MC dan pembawa acara, sementara Ulya memperkaya sesi dengan memberikan teknik khusus dalam pengaturan suara, seperti penggunaan suara perut, yang menjadi sorotan dalam sesi tanya jawab.

Di akhir acara, Dr. Fauziah memberikan motivasi kepada seluruh peserta, “Menjadi MC atau pembawa acara harus terus diasah. Jangan takut untuk tampil di acara-acara kecil. Semakin sering tampil, semakin terlatih kemampuan kita. Jangan lupa memperkaya perbendaharaan kata.”

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para peserta, khususnya dalam bidang kepemimpinan acara, baik di lingkup formal maupun nonformal.

Penulis: Erika SM